Rabu, 26 Februari 2014

Biarkanlah TUHAN Turut Menggoreskan

Biarkanlah TUHAN Turut Menggoreskan

Alkisah ada seorang pelukis yang terkenal sedang
menyelesaikan lukisannya.

Lukisan ini adalah lukisan yang sangat bagus
yaitu Pemandangan yg dilukis dari atas gedung
pencakar langit & akan diperlihatkan pada orang-orang penting.

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan
lukisannya. Ia mengamat-amati lukisannya
dengan penuh kekaguman.

Terus-menerus ia memandangi lukisannya dari
berbagai posisi.
Dengan berjalan mundur ia masih mencermati
hasil lukisannya dari jarak agak jauh.
Dia terus berjalan mundur tanpa menyadari bahwa
di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut
yang tinggi sekali & tinggal satu langkah lagi dia
akan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut & hendak
berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut,
tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika
mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget &
malah akan jatuh ke belakang..

Kemudian orang tersebut mengambil kuas & cat
yang ada di depan lukisan tsb, lalu mencoret-coret
lukisan tersebut sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah & maju hendak
memukul orang tersebut, tapi beberapa orang
yang ada di situ menghadang & memperlihatkan
posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh..

Yap.....kadang kita telah melukiskan masa depan
dan rencana kita dengan sangat bagus &
memimpikan suatu hari yang indah.

Tetapi lukisan itu "kelihatannya " dirusak oleh
TUHAN, karena IA melihat akan ada bahaya kalau
kita terus melangkah..

Tak jarang kita menjadi marah, jengkel, sedih dan
kecewa terhadap TUHAN..

Tapi perlu kita ketahui, bahwa di balik semua yang
kita alami, TUHAN memiliki rencana dan alasan
lain.

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri".

Biarkanlah TUHAN turut menggoreskan kuas
Rahmat-NYA di atas kanvas kehidupan kita,
sehingga lukisan hidup ini menjadi lebih indah dan
berwarna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar